Keseruan Belajar dan Bermain Bersama Masyarakat di Hari Kedua IPM Peduli
- PR IPM SMAM 25 PAMULANG
- 25 Nov 2022
- 2 menit membaca

Pimpinan Ranting Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PR IPM) SMA Muhammadiyah 25 Setiabudi Pamulang mengadakan IPM Peduli yang dilangsungkan pada Jumat (30/09/2022) di Desa Cidikit, Bayah, Banten. Pelaksanaan acara hari kedua ini, dimulai dari waktu subuh dimana para panitia bangun untuk salat, makan, dan bersiap dalam mengajar dan bakti sosial.
Untuk mengajar dan bakti sosial dibagi menjadi dua tim yaitu, tim operasional yang memiliki tugas mengajar dan tim lainnya seperti acara, perlengkapan melakukan bakti sosial. Pagi hari sekali, tim operasional berangkat ke TK Ar-Rahmi setempat untuk mengajar, hingga menjelang siang. Selain melakukan kegiatan mengajar, tim operasional juga melakukan kegiatan menyenangkan seperti senam pagi, games ular tangga, menggambar, menghitung, dan membagi-bagikan hadiah.
Selepas melakukan kegiatan bersama anak-anak di TK Ar-Rahmi, tim operasional melanjutkan kegiatannya. Bersama dengan tim yang lain, mereka melihat dan mengajar di DTA (Diniyah Takmiliyah Awaliyah). Pengajaran dilakukan dengan dibagi ke dalam beberapa tim dan berlangsung hingga menjelang sore.
Kegiatan pembelajaran ini diisi dengan kegiatan spiritual seperti membaca doa dan juz amma. Untuk melengkapi keseruan di hari kedua, bersama-sama dengan warga desa Bayah, PR IPM SMAM 25 Setiabudi Pamulang bermain bola volly dan sepak bola lumpur.
Kegiatan pada hari kedua ditutup dengan memberikan sumbangan kepada anak yatim, lansia, dan janda di musala. Keseruan belum berakhir, pada saat malam hari, panitia IPM asik melakukan bakar-bakar. Kegiatan tersebut turut diikuti oleh beberapa anak muda di Desa Bayah.
Merespon hal tersebut, warga Desa Bayah menyatakan bahwa mereka sangat terbuka terhadap kegiatan PR IPM SMA Muhammadiyah 25 tersebut. Hal tersebut diungkapkan oleh Niti Ayuning (Ketua Bidang Ipmawati PR IPM SMA Muhammadiyah 25 Setiabudi Pamulang).
“Respon dari para warga itu sangatlah terbuka terhadap Panitia IPM peduli,” ujar Niti.
Lebih lanjut, Niti mengungkapkan bahwa terdapat kesulitan dalam menyelenggarakan acara IPM Peduli tersebut.
“Kesulitan yang dihadapi itu dalam berbahasa, karna mereka pakai Bahasa Sunda disana. Ya walaupun mereka bisa berbahasa Indonesia juga tapi feel yang didapat kalau kita bisa bahasa sunda juga pasti bakal beda,” ucap Niti Ayuning dalam ceritanya.
Reporter : Titi Pramudita Wijayanti
Penulis : Nabila suha
Editor : Titi Pramudita Wijayanti, Muhammad Nabeel Fayyaz
Commentaires